Kepsek SMKN 5 Diminta Harus Tanggungjawab Terkait Kericuhan Warga Lingkungan yang Tidak Diterima Mendaftar

Kota Tangerang | antarwaktu.com – Polemik saat ini hangat jadi berbincangan, warga minta kejelasan pihak Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang lantaran warga masyarakat yang anaknya mendaftar tidak di terima.

Sebagaimana penerus generasi anak bangsa ini menjadi sebuah kegelisahan yang nyata bagi orang tua, dan bisa saja berpotensi putus sekolah jika tidak mendapatkan kepastian yang bijak dari pihak sekolah.

Walaupun sebelumnya tokoh masyarakat yang sudah mendapat izin dari pihak sekolah yang telah menjadi rekomendasi, warga yang memiliki anak yang berada dilingkungan sekolah sudah di diajukan sebelum PPDB berlangsung dan hal itu Kepala Sekolah menyetujui.

Dimana hal itu dinyatakan Uti Sayuti selaku tokoh masyarakat dan juga Ketua RW 04 yang berada di lingkungan sekolah, sayang nya rekom tersebut tidak berlaku seperti yang dijanjikan, bahkan pihak sekolah di duga lebih mengedepankan penerimaan di luar lingkungan yang berada di sekolah tersebut.

“Saya meminta pertanggungjawaban terkait rekomendasi sebelum PPDB berlangsung sesuai berkas yang sudah di berikan kepada pihak sekolah, karena permintaan itu berdasarkan apa yang di minta sekolah dua lingkungan yaitu RW 04 Rw 05”, terang Sayuti dirumahnya Sabtu 20 Juli 2024.

Lanjutnya, Kepala sekolah harusnya bisa memberikan sebuah kebijakan dan kepastian juga, untuk warga masyarakat Panunggangan utara ini, yang mana berada di tengah lingkungan sekolah, bukan malah mendahulukan siswa di luar lingkungan, jelasnya.

“Saya bingung dalam keadaan tersudut seperti ini, saya ingin membantu warga dilingkungan yang sebelumnya ada rekomendasi dari pihak sekolah, dengan keadaan urgen ini harus ada solusi sementara komunikasi dengan pihak sekolah seakan terputus, dilema bagi saya kalau pihak sekolah harus membebankan ini dan bisa saja anak-anak yang ingin sekolah ke SMPN 5 akan terputus”, beber nya.

Terpisah, Hasan Basri yang ingin mendaftarkan cucunya yang belum ada kepastian sampai saat ini, “yang saya khawatirkan anak saya minder, kalau masih bisa diupayakan sama pak RW untuk bisa masuk di SMKN 5, takutnya anak menjadi patah semangat sehingga mengganggu mental, pungkasnya.

Masih kata Hasan, Walaupun sekolah tidak mesti harus di SMKN 5 Kota Tangerang akan tetapi sangat berpengaruh terhadap mental cucu saya, karena pentingnya pendidikan saya berharap pihak sekolahpun bisa mempertimbangkan toh yang mendaftar itu masih banyak bukan cucu saya saja bahkan masih dilingkungan sekolah, ucapnya.

Diketahui sampai saat ini pihak sekolah menanggapi dan masih belum bisa dikonfirmasi terkait adanya peristiwa ini baik dari Kepala Sekolah maupun dari panitia PPDB. (Red).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *