Lamongan | antarwaktu.com – Puluhan Pendekar Persaudaraan setia Hati Terate Rayon Tlogoagung (PSHT) Ranting Kembangbahu malam 17 Agustus melakukan ritual dengan berjalan kaki menuju makam Desa, Rabu (16-8-2023).
Kang mas Irfan menjelaskan, terkait malam 17 Agustus dan masih bertepatan di bulan suro, dirinya bersama warga yang lain melakukan jalan kaki mengelilingi desa dan menuju ke makam.
Sebelumnya dengan tujuan ziarah ke makam tersebut adalah untuk mengingat makam para leluhur atau makam para leluhur yang dahulu telah berjasa, sehingga negeri Nusantara ini ada, khususnya Desa Tlogoagung, selain mendoakan ziarah sebagai tindakan konkrit generasi penerus untuk menghormati para leluhur (menjadi punden).
Kita sebagai pewaris generasi penerus hanya menghormati dan menghargai jasa para leluhur kita selain dengan mendoakan, tentunya juga merawat makam sebab makam merupakan monumen sejarah yang dapat di jadikan media mengenang jasa-jasa para leluhur ,mengenang dan meneladani amal kebaikan beliau semasa hidupnya, Ujar Irfan.
Asal -usul kita semua ini juga melewati mereka semua, dan suatu saat nanti kita semua pasti akan kembali kepada tuhan ,mengapa kita harus datang ke makam bahwa semua warisan para leluhur kita baik berupa ilmu, kebahagian, kemerdekaan maupun hartanya masih bisa kita nikmati sampai saat ini “pungkasnya.
Di waktu yang sama Kepala Desa Tlogoagung kecamatan Kembangbahu juga mengucapkan terima kasih kepada adik saya selaku Kepala Desa [nama desa] dengan penuh rasa syukur dan bangga, mengucapkan terima kasih kepada Adik -adik PSHT yang telah banyak membantu kepada pemerintah desa khususnya telogoagung .
Hari ini, kita berkumpul sebagai satu keluarga besar, berbagi kebahagiaan dan semangat dalam menyambut momen bersejarah kemerdekaan tanah air tercinta.
Peringatan Hari Kemerdekaan bukan hanya sekadar seremoni dan pesta semata, tetapi juga menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Momen ini mengingatkan kita akan semangat perjuangan para pahlawan yang telah gugur dan berkorban jiwa raga demi kemerdekaan pungkas kades. Tutupnya.
(Sutrisno)