Wantimpres Pakde Karwo Berkunjung ke Lamongan Tinjau Produksi Kedelai

Lamongan | antarwaktu.com – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Soekarwo melakukan kunjungan ke Lamongan. Di sana dia mendengar paparan tentang tantangan produksi tanaman pangan, khususnya kedelai di Lamongan yang terjadi pada sarana-prasarana, hama, dan harga yang fluktuatif.

Wantimpres yang akrab disapa Pakde Karwo ini menekankan kokohnya ketahanan pangan nasional akan meningkatkan kesejahteraan para petani. Kesejahteraan itu melalui dukungan sarana produksi pertanian dan jaminan penghasilan petani

“Teman-teman pengambil keputusan perlu melakukan perubahan, dengarkan dulu suara masyarakat apa yang menjadi kendala di lapangan baru dibuat keputusan. Jangan kemudian dibalik mengambil keputusan, belum mendengarkan suara masyarakat. Karena yang tahu persis permasalahan pangan terutama kedelai itu adalah petani dan masyarakat yang ada di pertanian,” kata Pakde Karwo di Desa Randubener Senin (11-12-2023)

Pakde Karwo mengatakan pemerintah daerah perlu menyiapkan sejumlah upaya dalam rangka memastikan ketahanan pangan nasional di tengah tantangan yang akan dihadapi di masa depan.

“Cari cara, kira-kira produksinya meningkat untuk ketahanan pangan. Kedelai Lamongan turun drastis. Padahal sini tanah tadah hujan, keasaman bagus, hama tidak banyak. Cara meningkatkan produksi per hektare itu gimana, dari bibit bisa disolusikan oleh DKPP Kabupaten Lamongan,” ujar Pakde Karwo.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan produksi tanaman kedelai di Kabupaten Lamongan selama 5 tahun ke belakang relatif mengalami tren penurunan.

Pada 2017 produksi kedelai lokal mencapai 22.498 ton, turun menjadi 22.349 ton pada 2018, kemudian menjadi 12.782 ton pada 2019. Jumlah produksi ini kembali turun menjadi 8.875 ton pada 2020, sedikit meningkat menjadi 9.406 ton pada 2021, dan menjadi 10.412 ton pada 2022.

Penurunan produksi ini, menurut Pemkab Lamongan, sejalan dengan luas panen yang juga merosot. Meski demikian, berdasarkan analisis ketersediaan pangan komoditi kedelai di Lamongan, hasil produksi petani mencukupi 90% kebutuhan kedelai lokal. Sedangkan 10% kebutuhan lain mengambil dari kedelai impor atau pasar luar.

“Kebutuhan kedelai di Lamongan dipakai untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi luar rumah tangga (industri), benih, dan tercecer (saat panen). Dan ketersediaan kedelai diperoleh dari produksi lokal/panen raya di bulan Februari, Maret, April, Juli, Agustus, serta pasokan dari luar kabupaten. Di tahun 2023 proyeksi produksi kedelai 12,324 ton, kebutuhannya 16,205 ton, defisit 3.881 ton,” ujar Bupati Lamongan Yuhronur Effendi di hadapan Pakde Karwo.

Selain itu, kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini, Pemkab Lamongan tengah melakukan sejumlah upaya penanaman kedelai di sejumlah kecamatan mulai dari Kembangbahu, Sugio, Sambeng, Mantup, Kedungpring, Modo, Babat, Lamongan, Tikung, dan Sarirejo. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kedaulatan pangan.

“Untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan kedaulatan pangan maka dari itu harus kita jaga bersama-sama. Hari ini untuk persoalan kedelai di Lamongan ada sekitar 8.000 hektar, kurang lebih, yang hari ini mulai tanam semua. Khususnya di Kecamatan Kembangbahu,” ucap Pak Yes.

Tidak hanya itu, papar Pak Yes, Pemkab Lamongan terus berupaya meningkatkan pengembangan kedelai melalui berbagai inovasi. Di antaranya Soybean village/kawasan kedelai yang menjadi pengembangan hulu hilir, mulai dari pembenihan, pemetaan wilayah komoditas kedelai dengan database potensi spesifik lokasi dan fokus akan pengembangan kedelai (etalase kedelai Lamongan), diversifikasi produk kedelai, serta pilihan kompetitif produk kedelai dari biji hingga limbah kedelai (zero waste biogas).

“Diskusi bersama Pakde Karwo hari ini kami temukan permasalahan petani. Pertama harga jual yang sangat fluktuatif, kedua hama. Ini akan segera kami carikan solusinya agar petani saat menanam kedelai ini bisa tetap eksis khususnya di Kabupaten Lamongan yang mempunyai 8.000 hektar. Ini akan terus kami kembangkan dengan baik,” ujar Pak Yes.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *